Showing posts with label About Korea. Show all posts
Showing posts with label About Korea. Show all posts
Sunday, February 24, 2013
10 Tempat Wisata Di Korea Selatan
Untuk para pecinta drama Korea, Korea Selatan jadi tempat liburan wisata impian. Berikut beberapa tempat yang wajib dikunjungi jika Anda ingin melihat langsung lokasi syuting serial drama favorit Anda dan tempat belanja, serta tempat bersejarah di Korea Selatan.
Namsan Seoul Tower, Icon Wisata di Korea Selatan
Jika bicara tentang Korea Selatan, maka tak lepas dari Namsan Seoul
Tower. Menara yang mempunyai tinggi 237 meter ini terletak di Gunung
Namsan. Menara ini tidak pernah sepi dikunjungi wisatawan lokal atau
mancanegara karena Namsan Seoul Tower memang salah satu icon wisata di
Korea Selatan.
Banyak cara untuk dapat sampai ke tempat ini, salah satunya dan yang paling banyak dipakai adalah dengan cara naik Cable Car
dari Gunung Namsan, dan kemudian berjalan ke menara (tidak butuh waktu
lama). Sesampainya di menara, para pengunjung disuguhkan berbagai macam
toko suvenir dan restoran, dan mengenai biaya tidak perlu khawatir,
karena biaya naik ke menara cukup terjangkau bagi kantong kita.
Festival Cherry Blossom “Jinhae Gunhangje” di Provinsi Gyeongsang Selatan
- Yeojwacheon, jembatan asmara
Festival
Cherry Blossom biasa di sebut Jinhae Gunhangje ditempat itu ada lokasi
yang sangat romantis yaitu Yeojwacheon biasanya digunakan sebagai
lokasi pengambilan gambar film drama di musim semi. Banyak orang yang
mengatakan Yeojwacheon adalah jembatan asmara karena selang beberapa
meter menyusuri jalan berbunga tersebut kita dapat bertemu jembatan yang
mengubungi jalan yang hanya terpisah oleh aliran sungai kecil.
Ditempat inilah banyak pasangan muda mudi menghabiskan waktu sambil
menikmati suasana musim semi.
Saturday, February 16, 2013
Inilah 5 Makanan Khas Hari Seollal di Korea
Hari Seollal atau imlek di Korea Selatan ini biasa dihabiskan bersama keluarga besar. Orang-orang yang tinggal di kota akan 'pulang kampung' dan menghabiskan hari libur bersama keluarganya dirumah. Beberapa hidangan menjadi ciri khas dari hari Seollal ini. Yuk kita lihat makanan lezat apa saja yang biasa orang Korea hidangkan di hari besar ini!^^
Tuesday, December 13, 2011
Palaces in Korea
Negeri Ginseng. Negeri Ginseng. Negeri Ginseng. Entah sejak kapan saya kepincut sama korea (kayaknya sejak Endless Love tayang di Indonesia deh…). Budayanya unik banget. Klasik berpadu dengan moderen. Korea juga punya banyak perayaan khas (mirip Bali nih!) dan tentu saja makanan yang enak-enak!
Closer to Korea - Part 2
Di bagian yang pertama sudah dibahas soal perayaan-perayaan di Korea. Nah, di bagian yang kedua ini bakal dikupas tuntas soal makanan khas Korea. Kita mulai aja dengan Bulgogi.
Bulgogi adalah salah satu makanan panggang Korea. Terbuat dari sirloin atau bagian lain daging sapi juga bisa dipakai. Daging ini diasinkan terlebih dahulu setidaknya selama empat jam untuk menguatkan rasanya. Bumbu-bumbu yang dipakai adalah minyak wijen, kecap, lada hitam, bawang putih, bawang merah, gula, jahe, serta anggur.
Closer to Korea
Part 1
Korea adalah sebuah negara dengan sejuta daya tarik. Entah itu alamnya, serial dramanya, tim sepakbolanya, sampai aktor dan aktrisnya. Karena itu, nggak ada salahnya kalo kita mengenal Korea lebih dekat lagi. Di bagian yang pertama ini bakal dibahas tentang Korean festivals and holidays.
Welcome to the Parks of Korea
Selain punya istana yang megah dan cantik, Negeri Korea ternyata juga punya taman-taman yang anggun. Kalo misalnya dapat kesempatan jalan-jalan ke negeri Ginseng, kayaknya rugi banget kalo sampai melewatkan taman-taman yang anggun ini. Pasti deh, bakal betah berjam-jam nongkrong di sana!
Sunday, November 27, 2011
7 Fakta Dunia Hiburan di Korea
Bebarapa tahun belakangan ini Korea memiliki Industri dunia hiburan yang maju, hal itu dibuktikan dengan banyaknya grup penyanyi pria atau Boyband dan grup penyanyi wanita atau Girlband. Demikian juga dengan film dan drama yang banyak digemari tak hanya di negaranya saja tapi juga di beberapa negara asia lainya termaksud Indonesia, bahkan telah menjadi trend center di kalangan para remaja. Namun fakta apa saja yang hadir bersamaan dengan kesuksesan dunia hiburan korea, berikut 7 fakta dunia hiburan korea versi On The Spot.
Monday, November 21, 2011
Hanbok
Hanbok (한복)
Hanbok (Korea Selatan) atau Chosŏn-ot (Korea Utara) adalah pakaian tradisionalmasyarakat Korea. Hanbok pada umumnya memiliki warna yang cerah, dengan garis yang sederhana serta tidak memiliki saku. hanbok pada saat ini mengacu pada "pakaian gaya Dinasti Joseon" yang biasa dipakai secara formal atau semi-formal dalam perayaan atau festival tradisional.
“Han” adalah sebutan bagi Korea, dan “bok” berarti pakaian. Jadi, secara harfiah orang Korea pun sebenarnya hanya menyebut pakaian mereka sebagai “pakaian korea”, berbeda dengan orang jawa yang menyebut kebaya sebagai pakaian tradisional mereka. Orang Korea sangat bangga terhadap hanbok sebagai identitas pakaian tradisional mereka. Karakteristik yang menjadi keunggulan Hanbok adalah potongan siluetnya yang simpel dan warna-warnanya yang atraktif dan indah. Sebelum masa dinasti Jeoseon, hanbok lebih rumit dan tidak praktis untuk dikenakan saat melakukan pekerjaan sehari hari.
Pemakaian Bahan dan warna hanbok di zaman dulu pun tidak sembarangan. Kaum Bangsawan (YAngban/양반) pada umumnya memakai hanbok berbahan dasar serat rami dan berwarna-warna yang indah. Sedangkan rakyat biasa hanya memakai bahan yang murah -karena tak mampu membeli yang berbahan mahal- dan warna yang digunakan adalah warna patel, seperti puti, kuning pucat dan biasanya berwarna sama antara atasan dengan bawahan. Hingga saat ini, orang Korea masih sering memakai Hanbok di upacara-upacara atau hari hari peringatan seperti Chuseok atau Seol-nal (hari Imlek).
Sejarah
Hanbok pada masa Tiga Kerajaan
Beberapa elemen dasar hanbok pada saat ini seperti jeogori atau baju, baji (celana) dan chima(rok) diduga telah dipakai sejak waktu yang lama, namun pada zaman Tiga Kerajaanlah pakaian sejenis ini mulai berkembang. Lukisan pada situs makamGoguryeo menunjukkan gambar laki-laki dan wanita pada saat itu memakai celana panjang yang ketat dan baju yang berukuran sepinggang. Struktur tersebut sepertinya tidak banyak berubah sampai saat ini.Pada akhir masa Tiga Kerajaan, wanita dari kalangan bangsawan mulai memakai rok berukuran panjang dan baju seukuran pinggang yang diikat di pinggang dengan celana panjang yang tidak ketat, serta memakai jubah seukuran pinggang dan diikatkan di pinggang.
Pada masa ini, pakaian berbahan sutra dari Tiongkok (Dinasti Tang) diadopsi oleh anggota keluarga kerajaan dan pegawai kerajaan. Ada yang disebut Gwanbok, pakaian tradisional untuk pegawai kerajaan pada masa lalu.
Periode Goryeo
Ketika Dinasti Goryeo (918–1392) menandatangani perjanjian damai dengan Kerajaan Mongol, raja Goryeo menikahi ratu Mongol dan pakaian pegawai kerajaan lalu mengikuti gaya Mongol. Sebagai hasil dari pengaruh Mongol ini, rok (chima) jadi sedikit lebih pendek. Sedangkan Jeogori (baju untuk tubuh bagian atas) diikat ke bagian dada dengan pita lebar, sedangkan lengan bajunya didesain agak ramping.Periode Joseon
Pada masa Dinasti Joseon, jeogori wanita secara perlahan menjadi ketat dan diperpendek. Pada abad ke-16, jeogori agak menggelembung dan panjangnya mencapai di bawah pinggang. Namun pada akhir abad ke-19, Daewon-gunmemperkenalkan Magoja, jaket bergaya Manchu yang sering dipakai hingga saat ini.Chima pada masa akhir Joseon dibuat panjang dan jeogori menjadi pendek dan ketat. Heoritti atau heorimari yang terbuat dari kain linen difungsikan sebagai korset karena begitu pendeknya jeogori.
Kalangan atas memakai hanbok dari kain rami yang ditenun atau bahan kain berkualitas tinggi, seperti bahan yang berwarna cerah pada musim panas dan bahan kain sutra pada musim dingin. Mereka menggunakan warna yang bervariasi dan terang. Rakyat biasa tidak dapat menggunakan bahan berkualitas bagus karena tidak sanggup membelinya.
Umumnya dahulu kaum laki-laki dewasa mengenakan durumagi (semacam jaket panjang) saat keluar rumah.
Aksesori untuk kepala
Baik pria maupun wanita memelihara rambut mereka menjadi panjang. Pada saat mereka menikah, mereka mengkonde rambutnya. Pria mengkonde (mengikat) rambutnya sampai atas kepala (sangtu), sedangkan wanita mengkonde sampai batas di belakang kepala atau di atas leher belakang. Wanita yang berprofesi sebagai penghibur seperti kisaeng, memakai aksesori wig yang disebut gache. Gache sempat dilarang di istana pada abad ke-18. Pada akhir abad ke-19, gache semakin populer di antara kaum wanita dengan bentuk yang semakin besar dan berat.
Tusuk konde binyeo, ditusukkan melewati konde rambut sebagai pengencang atau aksesori. Bahan pembuatan binyeo bervariasi sesuai kedudukan sosial pemakainya. Wnita juga mengenakan jokduri pada hari pernikahan mereka dan memakai ayamuntuk melindungi tubuh dari cuaca dingin.
Pria menggunkan gat, topi yang dianyam dari rambut kuda, yang juga bervariasi model dan bentuknya sesuai status atau kelas.
Perayaan
Hanbok digunakan diklasifikasikan berdasarkan peristiwanya: pakaian sehari-hari, termasuk untuk hari ulang tahun pertama anak.
Hanbok modern
Hanbok modern untuk anak-anak terbagi atas 2 atau 3 bagian dan bisa dipakai dengan mudah. Hanbok anak-anak dipakai biasanya satu atau dua kali setahun dalam perayaan Chuseok atau tahun baru imlek (seollal). Pada ulangtahun pertamanya (doljanchi) anak-anak memakai hanbok pertama mereka.[1]Hanbok wanita
1. 저고리 (Jeogori) atau atasan.
HAnbok wanita, dibandingkan dengan hanbok Pria, lebih sering mengalami perubahan. Sebelum dinasti jeoseon, panjangnya sepinggang dan terikat menghubungkan bagian depan dengan bagian belakang. Di Masa Jeoseon Akhir, bentuk jeogori hanya sepanjang batas bawah ketiak. Namun bagian depannya lebih panjang hingga menutupi area dada.
2. 치마 (chima) atau Rok.
CHima adalah semacam rok yang bulat mengembang dan panjangnya mulai dada hingga menutupi kaki. Saat ini, dibuat seperti sejenis dengan baju U-can See untuk mempermudah pemakaian. Dengan bentuknya yang longgar dan mengembang, tentu saja menyembunyikan bentuk lekuk tubuh wanita pemakainya. Hal ini sesuai dengan ajaran konfusianisme yang banyak dianut orang KOrea zman dulu. Namun, bentuknya yang longgar membuat pemakainya leluasa untuk melakukan pekerjaan rumah dengan bersila dan berjongkok -posisi yang nyaman untuk bekerja pada saat itu- juga untuk berhormat kepada orang.
3. Durumagi
awalnya durumagi dipakai oleh pegawai Kerajaan sebagai pakaian dinas sehari-hari mereka. Durumagi adalah sejenis coat panjang yang dipakai sebagai luaran dikala angin sedang berhembus dingin-dinginnya.
HAnbok Pria
JEogori dan baji.
Baji atau celana, sebelum zaman Jeoseon,bentuknya menyempit dan mengikuti lekuk tubuh untuk memudahkan aktifitas berburu dan berkuda. Namun, di masa Jeoseon yang bidang agrarisnya lebih ditekankan, celana longgar semacam model baggy lebih nyaman digunakan. BAji pun lebih nyaman didunakan untuk berjongkok dan bersila di atas lantai, daripada celana yang ketat.
Subscribe to:
Posts (Atom)