Pages

Subscribe:

Tuesday, December 13, 2011

Closer to Korea

Part 1





Seol-nal
Tahun baru adalah hari pertama dalam kalendar lunar (kalendar Korea). Seol-nal adalah hari raya terpenting dan terbesar bagi rakyat Korea. Seol-nal jatuh pada tanggal yang sama dengan imlek. Hari libur Seol-nal berlangsung selama tiga hari. Pada hari inilah orang-orang Korea yang tinggal di kota besar pulang kampong ke tanah leluhur mereka.

Ngerayain Seol-nal
Selain itu, orang Korea juga melakukan Sabae, yaitu penghormatan kepada orang tua atau kakek/nenek pada tahun baru. Anak-anak mengucapkan salam tahun baru, yaitu saehae bok manhi badeuseyo (semoga mendapat banyak keberuntungan tahun baru). Kemudia orang tua memberikan sabaetdon (angpao) pada anak-anaknya.

Chilseok
Chilseok jatuh pada hari ke-7 di bulan ke-7 kalendar lunar. Secara tradisional, chilseok adalah hari dimana upacara khusus diselenggarakan bagi bintang-bintang yang menyimbulkan pertemuan tahunan planet Gyeonu dan Jiknyeo yang terletak di masing-masing ujung galaksi. Konon, Gyeonu dan Jiknyeo saling mencintai dan hal tersebut membuat Raja Surga marah. Makanya sejoli tersebut memutuskan hanya bertemu sekali setahun pada malam sebelum perayaan chilseok.
Chilseok adalah saat dimana musim panas mulai berakhir. Ada hal unik yang wajib dilakukan orang Korea pada perayaan ini yaitu memakan segala penganan yang berbahan dasar tepung gandum, sebab setelah Chilseok gandum akan sangat sulit dicari.

Jeoungwol Daeboreum
Jeoungwol Daeboreum adalah bulan pertama dalam kalender lunar. Pada hari ini orang-orang Korea membuat perencanaan tentang apa saja yang bakal dilakukan selama setahun ke depan. Selain itu, mereka juga meramak keberuntungan untuk tahun tersebut.
Selama perayaan Jeoungwol Daeboreum ini, orang Korea melakukan Dongje, Juldagiri, dan Jisinbalgi yaitu persembahyangan untuk memohon kemakmuran. Masih ada lagi Buseureom dan Dalmaji. Buseureom adalah kegiatan perorangan dimana setiap orang saling mengatakan ‘buy my heat’ agar tidak menderita selama tahun tersebut. Sedangkan Dalmaji adalah sebuah kebiasaan dimana masyarakat Korea naik ke tempat tinggi untuk melihat bulan. Ada kepercayaan bahwa keberuntungan akan menyertai mereka yang melihat bulan paling pertama.

Dano
Dano jatuh pada hari ke-5 bulan ke-5 kalender lunar. Aslinya, perayaan ini berasal dari Cina. Pada perayaan ini, para wanita memotong akar changpo lalu direbus. Air rebusan ini kemudian dipakai keramas. Tujuannya adalah agar rambut menjadi tambah bersinar. Di samping itu, mereka juga meletakkan batu diantara akar-akar pohon jojoba.

Samjinal
Hari ke-3 di bulan ke-3 kalender lunar disebut dengan samjinal. Samjinal adalah perayaan menyambut datangnya musim semi. Hari ini dikenal sebagai hari kembalinya burung layang-layang dari Gangnam, bangunnya ular-ular dari tidur musim dingin mereka, serta munculnya kupu-kupu. Ada beberapa keyakinan sehubungan dengan perayaan samjinal ini yaitu apabila melihat ular, hal tersebut adalah pertanda keberuntungan. Begitu pula jika melihat kupu-kupu yang berwarna kuning maka keberuntungan akan dating. Akan tetapi, melihat kupu-kupu yang berwarna ptuih adalah pertanda ketidakberuntungan.

Dongji dan Hansik
Dongji jatuh pada tanggal 22 desember. Dongji adalah hari dimana siang begitu singkat dan malam sangat panjang. Masyarakat Korea juga menyebut Dongji sebagai ‘tahun baru mini’.
Hansik dirayakan 105 hari setelah perayaan Dongji. Hansik adalah perayaan dimana orang Korea tidak menyalakan api (mirip Nyepi ni?), dan hanya mengkonsumsi makanan dingin. Pada perayaan Hansik ini pula masyarakat Korea mengadakan ritual suci di Jongmyo dan Neungwon serta mengunjungi makam leluhur.
Thanks to lifeinkorea.com and wikipedia.